Senin, 17 Agustus 2020

SIMKOMDIG : KD 3.2 PETA MINDA

 PETA MINDA 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.. 

Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang Peta Minda.. 


Peta Minda (Mind Map) merupakan salah satu cara untuk memvisualkan proses berpikir. Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974 berdasarkan cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita menyimpan informasi dalam sel- sel saraf dalam bentuk cabang-cabang, sehingga bila dilihat sekilas akan tampak seperti bentuk pohon dengan cabang dan rantingnya. Peta minda membantu kita untuk memahami suatu hal yang komplekss, cukup dengan satu gambar. Sifatnya yang divergen, dan membentuk cabang dan ranting dalam bentuk hierarki, membantu kita secara alami dan pelan-pelan membuat peta pemikiran tentang suatu hal.


Peta minda dapat dibuat dengan atau tanpa perangkat lunak. Jika memanfaatkan perangkat lunak, beberapa perangkat lunak yang dapat diinstall pada komputer dan berlisensi open source, yaitu FreeMind atau XMind. 


Gambar I. Contoh peta minda alat transportasi.

 Menurut Buzan metode peta minda dapat bermanfaat untuk:

1.     merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara sinergis;

2.     membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar;

3.     membantu seseorang mengalirkan gagasan tanpa hambatan;

4.     membuat rencana atau kerangka cerita;

5.     mengembangkan sebuah ide;

6.     membuat perencanaan sasaran pribadi;

7.     meringkas isi sebuah buku;

8.     menyenangkan dan mudah diingat.

 

Selain itu, metode ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Menurut Michael Michalko, kegunaan metode peta minda antara lain sebagai berikut.

1.     Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan pokok.

2.     Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan.

3.     Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.

4.     Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.


Membuat peta minda untuk memvisualkan ide/gagasan bukanlah sesuatu yang sulit. Berikut langkah sederhana memvisualkan gagasan tentang liburan keluarga:

1.           Buat subjek (Judul)

Langkah pertama tentukanlah subjek (judul yang akan dibahas). Tuliskanlah di bagian tengah peta minda karena subjek ini akan menjadi center dalam peta minda Anda.



2.           Buat cabang-cabang utama

Selanjutnya tulislah ide-ide yang terlintas yang terkait dengan subjek, misalnya:

              Aktivitas apa saja yang ingin dilakukan?

              Apa saja perlengkapan yang perlu dipersiapkan?

              Siapa saja yang akan diajak ikut serta?

              Kemana saja tujuan perjalanan liburan kali ini?


Dalam contoh berikut dibuat 4 cabang utama yang terdiri dari: aktivitas, perlengkapan, siapa, dan tujuan.

 

 


3.           Kembangkan cabang-cabang utama


Setelah cabang-cabang utama dibuat, langkah selanjutnya adalah melebarkan cabang utama. Cabang-cabang utama yang telah dikembangkan juga dapat dikembangkan lagi, jika ada ide-ide yang lebih rinci lagi yang perlu dituangkan.

Bagaimana ? cukup mudah bukan?


Bagaimana jika subjek „meja‟ yang telah kita diskusikan digambarkan dalam peta minda? Hasilnya kira-kira sebagai berikut.




 

Gambar II. Contoh sketsa tangan peta minda

Minggu, 02 Agustus 2020

SIMKOMDIG : KD 3.1 Logika dan Algoritma Komputer (Pertemuan 2)

3. Bagan alir

a.           Fungsi bagan alir
Bagan alir (Flowchart) merupakan sebuah bagan yang menunjukkan aliran algoritma dan menampilkan langkah-langkah penyelesaian terhadap suatu masalah.
Terdapat berbagai alasan bagi seseorang untuk menggunakan flowchart, antara lain sebagai berikut.

  1. Dokumentasi Proses. Bagan alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses menjadi lebih terorganisasi dengan baik.
  2. Petunjuk untuk memecahkan masalah. Runtutan langkah dari yang umum menuju ke khusus atau sebaliknya merupakan petunjuk pemecahan masalah yang digambarkan dengan bagan alir.
  3. Pemrograman. Bagan alir dapat digunakan untuk menggambarkan garis besar program yang akan dibuat. Bagan alir juga digunakan untuk merancang navigasi pengguna pada tampilan (user interface) aplikasi yang akan dibuat.
  4.  Mengomunikasikan hal-hal yang prosedural.
b.           Simbol bagan alir
Bagan alir tersusun dari berbagai simbol yang berbeda untuk mempresentasikan sebuah input, proses, maupun output yang berbeda. Berikut adalah berbagai simbol dan masing- masing kegunaannya.



Tabel II.1 Simbol flowchart


Contoh berangkat ke sekolah

Berangkat sekolah merupakan aktivitas harian siswa SMK, terdapat berbagai langkah yang dapat dipersiapkan sebelum berangkat hingga sampai ke sekolah. Kegiatan tersebut dapat dibuatkan menjadi salah satu bagan alir sebagai berikut.


Persiapan
Sekolah

      

Sampai di
Sekolah

Berangkat
ke sekolah


Sarapan


Mandi


Gambar II.2.Contoh bagan alir berangkat ke sekolah

Proses mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah merupakan salah satu contoh subproses yang dapat dibagi lagi menjadi proses-proses lainnya. Masing-masing akan dijelaskan melalui algoritma sebagai berikut.

Contoh algoritma ketika mandi

Secara umum, algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut.
              Siapkan peralatan mandi, misalnya anduk, pakaian ganti, sabun, dll.
              Setelah semua siap, masuklah ke kamar mandi.
              Lepaskan baju.
              Siramkan air ke seluruh anggota badan.
              Gunakan sabun, sampo.
              Bilas badan dengan air.
              Gosok gigi.
              Gunakan anduk untuk mengeringkan seluruh tubuh.
              Pakailah baju ganti.
              Keluar kamar mandi.
Maka akan didapatkan subproses mandi sebagai berikut.

Gambar II.3.Contoh bagan alir proses mandi

Contoh algoritma ketika sarapan

Sarapan adalah salah satu hal penting yang dapat siswa lakukan sebelum berangkat ke sekolah. Sarapan akan memberikan nutrisi pada otak, yang akan membantu mempermudah menerima pelajaran. Oleh karena itu, biasanya siswa yang mempunyai kebiasaan sarapan akan mempunyai prestasi lebih baik daripada siswa yang tidak sarapan.
Pada pembahasan berikut, penjelasan terkait sarapan akan membantu memahami bagan alir penggunaan algoritma.
              Lihatlah makanan pada meja makan, apakah tersedia atau tidak?
              Jika tersedia, sarapan dapat dimulai. Jika tidak, ingin membuat atau membeli sarapan.
              Periksa apakah tersedia bahan makanan yang dapat dimasak jika ingin membuat sarapan.

Hasil bagan alir dari algoritma di atas adalah sebagai berikut .
Gambar II.4.Contoh bagan alir sarapan


Contoh algoritma membuat kue coklat
Membuat kue memerlukan bahan, dan pengalaman agar hasilnya cocok dengan lidah. Berikut ini adalah algoritma dalam membuat karim.
·                  Siapkan peralatan seperti adonan, oven, pengocok telur dll.
·                  Sediakan bahan seperti tepung terigu, margarine, coklat bubuk, gula halus, telur, dan chococips.
·                  Tentukan komposisi bahan sesuai resep, yaitu: Terigu = 175 gr; Margarine = 150 gr; Coklat bubuk = 25 gr; Gula halus = 100 gr; Kuning telur = 1 buah; dan Chocochips secukupnya.
·                  Kocok margarin dan gula halus hingga lembut. Masukkan kuning telur kocok rata.
·                  Ayak terigu & coklat bubuk, lalu masukkan ke adonan, aduk hingga rata.
·                  Masukkan dalam plastik segitiga, semprot pada loyang yg telah dioles margarin, semprot bentuk bulat, lalu pipihkan dengan punggung sendok plastik.
·                  Taburi chocochips, panggang hingga matang.
·                  Angkat kue dan hidangkan.

Bagan alir yang dapat dibuat dari algoritma di atas adalah sebagai berikut.
Gambar II.6.Contoh algoritma membuat kue


Template by:

Free Blog Templates