Perkenalkan saya Tity Yusi, S.Pd.,Gr dari SMAN 4 Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Tahun 2024.
Pada kesempatan ini saya akan berbagi informasi tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan bagi Seorang Pemimpin.
Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan Pengambilan
keputusan berbasis Nilai-Nilai Kebajikan bagi seorang Pemimpin yang sedang saya
pelajari saat ini?
Kutipan ini menjelaskan bahwa pembelajaran bukan hanya
menumbuhkan kemampuan akademik saja, melainkan juga mendidik mereka agar memiliki
kemampuan dalam menjalankan peran mereka dalam kehidupan bermasyakarat adalah
hal terbaik untuk mereka mampu dalam hidup bersyakarat. Nilai-nilai kebajikan
dan pembentukan karakter serta moral sangat dibutuhkan anak-anak untuk mereka
dalam berkedupan bermasyakarat. Dan kaitannya dengan proses pembelajaran yang
sedang saya pelajari sekarang yaitu sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita
harus mengedepankan nilai-nilai kebajikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, dan
selain itu keputusan yang diambil adalah keputusan yang bertanggung jawab dan
memiliki banyak dampak baiknya dari pada dampak buruknya, dan jika itu
berhubungan dengan siswa ambillah keputusan yang berpihak pada murid.
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut
dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Ada 3 prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan yaitu berfikir berbasis hasil akhir, berfikir berbasis peraturan dan berfikir berbasis rasa peduli. Dalam menerapkan prinsip-prinsip ini pada pengambilan keputusan maka kita harus melihat kondisinya terlebih dahulu dan prinsip-prinsio yang digunakan juga harus bersumber dari nilai-nilai kebajikan yang tentunya berpihak pada murid serta dapat dipertanggung jawabkan sehingga nantinya keputusan yang diambil akan memberikan dampak yang baik dan positif bagi lingkungan kita. Dan dengan menerapkan 3 prinsip ini kita akan mengidentifikasi , menganalisis serta mengevaluasi setiap keputusan yang kita ambil sehingga keputusan yang diambil memang merupakan solusi yang tepat.
Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat
berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran saya akan selalu berpegang pada 3 dasar, 3 prinsip, 4 paradigma dan melakukan 9 langkah dalam mengambil keputusan. Sebagai seorang pempimpin pembelajran seharusnya kita juga harus mampu berkontribusi dalaman pengambilan keputusan yang terjadi disekolah kita. Keputusan yang kita ambilpun juga haruslah yang berpihak kepada muird namun tetap dengan nilai-nilai kebajikan yang berlaku serta keputusan haruslah dapat dipertanggungjawabkan. Dan tentunya dengan demikian kita juga telah menjadi teladan bagi murid yang mana dalam mengambil keputusan kita berlaku bijak, arif dan bertanggung jawab.
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika
dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini?
Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi
berperilaku etis.
Menurut saya makna kutipan ini ialah Pendidikan adalah sutu
proses menuntun siswa dengan penguatan karakter dan norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyakarat sehingga akan menjadikan siswa generasi yang
memiliki karakter dengan nilai-nilai moral serta kebajikan untuk mereka dalam
menjalani kehidupan bermasyakarat.
Dari pengalaman pembelajaran saya selama mengikuti Pendidikan Calon Penggerak ini, saya akan
mengaitkan semua modul yang telah saya pelajari dengan modul 3.1 Pengambilan Keputusan berbasis
Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.
Berikut Rangkumannya :
- Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?
Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri Handayani memiliki makna mendalam yang dapat kita jadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu keputusan yang selalu berpihak kepada murid. Sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan seharusnya:
- Memberikan teladan dan contoh akan keputusan yang bijak, menjadi teladan yang patut digugu dan ditiru (Ing Ngarso Sung Tulodo).
- Mampu memberdayakan dan membangun kerukunan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan demi memperbaiki kualitas diri mereka (Ing Madya Mangun Karsa)
- Mampu mempengaruhi dan mendorong semangat meningkatkan kualits agara selalu menjadi lebih baik(Tut Wuri Handayani)
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Guru sebagai pendidik harus mampu menjadi teladan bagi muridnya, seorang guru haruslah memiliki nilai-nilai positif yang mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berpihak pada murid seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut maka akan mempengaruhi guru dalam pengambilan keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil menjadi solusi yang tepat dan bertanggung jawab.
- Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Dalam materi pengambilan keputusan yang telah saya pelajari kegiatan coaching memiliki
hubungan erat dengan hal ini. Pada
proses coaching kita membentu coachee dalam menyelesaikan masalah dan menentukan keputusan yang akan diambil sedangkan pada modul ini kita merefleksikan apakah keputusan yang
kita ambil dapat dipertanggungjawabkan , apakah menjadi solusi yang tepat atau malah justru akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Dalam pembelajaran
pengambilan keputusan ini kita diberikan panduan tentang 4 paradigma, 3 prinsip
dan 9 langkah pengujiaan keputusan yang kita ambil.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial
emosional sangatlah penting terutama dalam mengelola kasus dilema etika. Guru
yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya
akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri senidiri,
memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki
kasadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati
dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi
dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggungJawab.
Masalah yang terkait dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan
hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan
langkah yang sistematis.
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau
etika dapat melatih saya dalam menyikapi sebuah masalah dan melatih saya dalam mencari solusi yang tepat dalam pengambilan keputusan,
sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan
moral. Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus
terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan
terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Keputusan yang diambil akan
semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid
dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai
kebenaran dan kebajikan jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai yang
positif.
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Agar pengambilan keputusan yang tepat, berdampak
positif pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, maka pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cara yang tepat pula.
Disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai
kebajikan universal, berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat
keputusan yang diambil sudah tepat. maka akan tercipta lingkungan yang positif.
kondusif. aman dan nyaman. tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan
mendapatkan solusi atas permasalah yang dihadapi.
- Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan
terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilema etika adalah perasaan tidak enak
yang timbul karena tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan berpedoman
pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan
dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat
diterima oleh semua pihak.
- Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya merdeka belajar. Keputusan untuk memerdekakan murid merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Untuk memenuhan kebutuhan belajar murid yang beragam sesuai dengan potensi guru harus benar-benar bijak dalam mengambil keputusan dengan memperhatikan kesiapan belajar murid, profil belajar murid, dan minat belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan keputusan yang tepat dalam proses pembelajaran agar mencapai hasil belajar yang optimal dengan menerapkan 3 (tiga) strategi pembelajaran diferensiasi.
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran
pasti akan membawa dampak, baik jangka panjang maupun pendek bagi murid. Hal
yang sudah kita putuskan dan kita lakukan akan akan terekam menjadi suatu
catatan dan akan menjadikan role model tentang apa dan bagaimana kelak
murid-murid berpikir dan bertindak. Gambaran ini menjadikan dasar bahwa
pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus tepat, benar dan bijak
melalui analisis dan pengujian yang mendalam atas benar salahnya.
Dalam pengambilan kepurusan, seorang pemimpin sebaiknya menggunakan 9 langkah
pengambilan keputusan dan mengacu pada pembelajaran yang memenuhi potensi murid
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan
materi sebelumnya yaitu pengambilan keputusan sebaiknya mengacu pada :
• Nilai kebajikan universal
• Bertanggung jawab
• Berpihak pada murid
• Berpedoman pada filosofi KHD dengan Patrap Trilokanya (Ing ngarso sung
tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani)
- Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Saya cukup memahami materi pada modul ini, sehingga pada
proses penerapannya sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata dalam pengambilan
keputusan bukan hanya didasarkan pada pemikiran dan pertimbangan semata, namun
sangat diperlukan adanya paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengujian
pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat
untuk orang banyak.
- Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini, dalam pengambilan keputusan saya
biasanya memanfaatkan prosedur umum yang berlaku di sekolah, yaitu
berkomunikasi dengan pihak terkait seperti guru mata pelajaran, guru BK,
Wakasek dan kepala sekolah, dengan bahan perbincangan yang mengalir apa adanya.
Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba menerapkan analisa berdasarkan 4
paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Perbedaannya
diantaranya pola ini menjadi pakem baru yang sangat rinci, hati – hati dan
tidak terburu – buru dalam membuat sebuah keputusan. Selain itu, pihak yang
terlibat menjadi merasa dihargai dan bisa memberi kontribusi sesuai tupoksinya
masing – masing.
- Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Perubahan terbesar yang saya alami yaitu :
1. Berhati – hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.
2. Mempunyai pola yang teratur dalam menganalisa sebuah masalah
3. Meningkatnya empati pada diri sendiri untuk memahami permasalahan yang
terjadi pada orang lain
- Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting karena sebagai seorang individu membuat saya
berkembang menuju arah yang lebih baik dan sebagai seorang pemimpin saya harus
mampu mengambil sebuah keputusan terbaik dan bertanggung jawab
4 komentar:
Tulisannya sangat menginspirasi bu.. Memang kita sebagai pemimpin pembelajaran haruslah mengedepankan nilai-nilai kebajikan dalam mendidik murid kita agar ia mampu diterima oleh masyakarat di kehidupannya.
Artikelnya sangat bagus ibu, membuka pikiran saya bahwa kita guru haruslah berpihak kepada murid.
Tulisannya sangat bermanfaat bu tity.. Dalam membuat keputusan kita sebagai pemimpin haruslah mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan yang berdampak positif untuk banyak orang dan sebagai pendidik kita harus mampu menjadi pendidik yang berpihak kepada murid agar pembelajaran yang kita berikan menjadi lebih bermakna.
Mantap bu.. Kita memang seharusnya menjadi teladan untuk murid kita, walaupun banyak diantara kita yang masih belum menerapkan nilai-nilai kebajikan secara keseluruhan tetapi sepatutnya guru harus selalu berbenah diri agar dapat di gugu dan ditiru.
Posting Komentar